Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لكل شيء حقيقة ، و ما بلغ عبد حقيقة الإيمان حتى يعلم أن ما أصابه لم يكن ليخطئه و ما أخطأه لم يكن ليصيبه
“Segala sesuatu itu ada hakikatnya. Seorang hamba tidak akan sampai kepada hakekat iman sampai ia meyakini bahwa apa-apa yang (ditakdirkan) menimpanya, tidak akan meleset darinya. Dan apa-apa yang (ditakdirkan) tidak menimpanya maka tak akan menimpanya”
(HR. Ahmad, shahih).
Hadits ini menunjukkan bahwa beriman kepada takdir adalah hakekat iman.
Walaupun manusia berusaha tapi bila Allah tidak menakdirkan untuknya, ia tak akan meraihnya..
Walaupun usaha itu perkara yang diperintahkan oleh Allah, namun, kewajiban kita hanyalah berusaha. Allah yang menentukan.
Lalu ridha dengan semua ketentuan Allah atasnya dan berbaik sangka bahwa Allah pasti sayang pada hambaNya.